Ternyata Ngorok Dapat Mendeteksi Kesehatan Lho...

Mendengkur atau ngorok merupakan salah satu gangguan tidur paling umum yang disebabkan oleh gangguan pernafasan. Tidak hanya mengganggu orang lain yang mendengarkan, tetapi juga mengurangi kualitas tidur pada diri sendiri. Menurut penelitian, mendengkur ada bermacam-macam jenisnya.


Jenis-jenis dengkuran bisa dibedakan dari suara maupun penyebabnya. Ada mendengkur yang suaranya biasa saja, ada yang menggelegar hingga menembus tembok dan ada juga yang seperti suara serak saat mendengkur. Namun suara mendengkur yang berbeda tersebut memiliki arti kesehatan tubuh.

Berikut ini jenis-jenis suara mendengkur yang berhubungan dengan kesehatan anda.

1. Mendengkur seperti bunyi peluit wasit

Dengkuran yang bunyinya seperti peluit wasit sepakbola atau tukang parkir menunjukkan adalah polip maupun gangguan yang membuat ukuran kedua lubang hidung tidak simetris. Cirinya jika salah satu lubang hidung ditutup, maka lubang yang satunya sulit bernapas dengan lancar. Biasanya, kemampuan mencium bau juga berkurang.
Kalau ngorok atau dengkurannya masih ringan, biasanya masih bisa diatasi dengan mengatur posisi tidur. Tetapi jika sangat mengganggu, maka butuh saran dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

2. Dengkuran pemabuk

Ini adalah dengkuran yang hanya muncul ketika seseorang mengonsumsi alkohol sebelum tidur. Alkohol disebut-sebut bisa melemahkan otot tertentu termasuk otot pernapasan, sehingga mengendur saat tidur dan berbunyi saat dilalui udara pernapasan.
Kadang-kadang, dengkuran jenis ini muncul juga pada seseorang yang tinggal serumah dengan perokok aktif. Asap rokok diketahui bisa mengiritasi tenggorokan sehingga saluran napas mengalami pembengkakan. Karena jadi lebih sempit, maka lebih mudah ngorok.

3. Dengkuran suara babi

Ini adalah jenis mendengkur paling klasik, yang bunyinya nyaris tidak menyisakan jeda. Dialami oleh orang-orang dengan lingkar leher di atas 44,5 cm atau saat tidur tengkurap.
Penyebab utama dari mendengkur jenis ini adalah kegemukan. Kelebihan lemak di sekitar leher menyebabkan penyempitan jalan napas, sehingga bergetar saat dilalui udara. Solusinya tidak lain adalah mengurangi berat badan. Memperbaiki posisi tidur dengan bantal yang tepat juga bisa mengurangi dengkuran

4. Dengkuran gempa bumi

Tidak hanya gempa bumi saja yang bisa membuat dinding bergetar, suara dengkuran pun kadang diibaratkan mampu 'menggetarkan' dinding saking kerasnya. Paling tidak, suaranya bisa menembus dinding sehingga terdengar dari kamar sebelah.
Mendengkur jenis ini biasanya disebabkan oleh sleep apnea atau henti napas saat tidur. Dampaknya adalah kualitas tidur berkurang, sehingga seseorang jadi ngantukan di siang hari. Bahkan, banyak yang mengaitkan gangguan ini dengan risiko sakit jantung, stroke dan impotensi. Penyebab paling banyak adalah kegemukan

5. Mendengkur saat musim tertentu

Type mendengkur yang satu ini hanya terjadi sesekali dan tidak bisa diprediksi kapan munculnya. Kemungkinan penyebabnya adalah penyumbatan saluran napas karena alergi. Biasanya terjadi pada penghuni rumah yang memiliki hewan peliharaan. Bisa juga dipicu oleh debu dan kotoran karena pemilik rumah jarang bersih-bersih.
Debu, kutu, rumput dan bulu bisa menstimulasi pelepasan senyawa yang disebut histamin, yang memicu produksi mukus (lendir pernapasan) dan penyumbatan

6. Mendengkur dengan suara serak basah

Kadang-kadang, suara dengkuran atau ngorok terdengar agak serak. Penyebabnya adalah dagu yang lemah, sehingga posisi rahang menekan jaringan lunak di belakang tenggorokan. Saluran napas menyempit, sehingga bergetar saat dilalui udara pernapasan.
Solusi untuk mendengkur jenis ini adalah pemasangan Mandibular Advancement Device untuk mendorong rahang ke depan. Pemasangan alat ini bisa dikonsultasikan ke dokter.

(Dikutip dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar